Senin, 26 Agustus 2013

hargai hidup



Disebuah pagi yang agak mendung, disebuah keluarga yang tidak begitu harmonis hiduplah seorang remaja yang bernama Leni. Dia tinggal bersama ibu, nenek, adik kandung dan anak angkat dari ibunya. Sementara ayahnya sudah lama meninggal karena bunuh diri tak sanggup lagi menahan permasalahn yang dia hadapi. Leni berkerja sebagai seorang pegawai di sebuah kantor perusahaan dan juga sebagai seorang mahasiswi di sebuah perguruan tinggi .Dia juga memiliki teman dekat bernama Amir dan Ela.
Disebuah pagi yang kacau Leni bersiap menuju kampus, ketika sedang sarapan ibu dan nenek (mertua dari ibunya) rebut mengenai maslah yang dibuat oleh anak angkat ibu leni. Dan bisa ditebak Leni pun menghentikan makannya dan mengajukan protes pada kedua orang tuanya yang lagi bertengkar dipagi itu, tak lama dia meninggalkan rumah dengan perasaan tak menentu. Pada malam sebelumnya dia berencana berangkat bersma dengan kawan baiknya Amir. Amir tinggal disebuah aparteman yang lumayan bagus dan tinggal bersama seorang pembantu yang sudah agak tua. Amir berasal dari keluarga yang cukup mapan dan dia adalah anak tunggal dari keluarganya  tersebut. Ketika Amir hendak menuju ketempat janjian bersama Leni dia sempat bertemu dengan seorang wanita di apartemen tempatnya tinggal. Dia mencoba merayu namun dengan seribu macam gombalan yang biasa dia gunakan ketika bertemu seorang gadis di jalan, namun sialnya pada waktu itu  dia tengah merayu istri orang dan akibatnya dia dipukuli hingga berhasil keluar dari apartemannya itu. Sungguh sial nasib Amir. Oh iyya, Amir memiliki sebuah kebiasaan unik yaitu memiliki sebuah buku diari yang ia terus menerus dan mencatat apa2 yang dialaminya.
Ketika sampe dikampus Leni menjalani kegiatan kuliah dengan serius hingga bel istirahat berbunyi. Saat istirahat itu Amir menghilang entah kemana mungkin tengah mencoba merayu gadis2 lain dikampusnya. Akhirnya Leni bertemu dengan sahabat karibnya Ela. Ela orangnya  pemalu namun sangat antusias terhadap sesuatu. Dia bertemu setelah belanja makan siang di kantin kampus. Ketika bertemu Ela bercerita panjang lebar mengenai pria yang baru saja ia temui. Orangnya nya tampan, badannya kekar, ototnya kuat, matnaya berbinar dan senyumnya yang begitu menawan. Sangat sempurnah. . . . begitu yang dikatakan  Ela. Tiba-tiba seorang lelaki tanpa sengajah menyenggol bahu Leni dan akhirnya baju leni basah akibat tumpahan minuman yang dipegangnya. Sementara lelaki itu menghilang entah kemana arahnya.  Leni yang masih belum good mood semenjak tdi pagi pun marah2 tdk jelas memaki2 klo semua laki2 seperti itu. Bukan seperti yang dikatakan oleh teman karibnya itu. Apa yang bisa diharapkan dari seorang laki2??? Begitu katanya. Leni semenjak kematian ayahnya dia menutup diri dari setiap laki2 yang ditemuinya kecuali sahabat karibnya Amir. Pada akhirnya ia pulang kerumah dan bertemu dengan adik2 tercintanya dan berdoa bersama agar hari2 berikutnya ia bisa melewti hari dengan lebih baik lagi.
Hingga pada suatu saat datanglah seorang pemuda yang bernama Arman. Dia merupakan tetangga baru Leni. Arman adalah pemuda yang humorin, mudah bergaul, pandai bernyanyi , murah senyum dan baik hati. Suatu pagi yang cerah, Arman mengajak seluruh warga disekitar rumahnya untuk bernyanyi bersama dengan berkenaan dengan sebuah acara dan pada saat itu ia bertemu dengan Leni yang sedang ogah-ogakan pergi ke acara tersebut oleh adiknya. Arman terpesona dan jatuh cinta pada pandangan pertama melihat Leni. Arman berinisitif mangajak adik2 Leni untuk bersama keacara tersebut dan Leni pun diminta oleh ibunya ikut mangawasi adik-adiknya. Begitulah pertemuan pertma yang dialami oleh Leni dan Arman.

bersambung. . .