Disebuah pagi yang agak mendung,
disebuah keluarga yang tidak begitu harmonis hiduplah seorang remaja yang
bernama Leni. Dia tinggal bersama ibu, nenek, adik kandung dan anak angkat dari
ibunya. Sementara ayahnya sudah lama meninggal karena bunuh diri tak sanggup
lagi menahan permasalahn yang dia hadapi. Leni berkerja sebagai seorang pegawai
di sebuah kantor perusahaan dan juga sebagai seorang mahasiswi di sebuah
perguruan tinggi .Dia juga memiliki teman dekat bernama Amir dan Ela.
Disebuah pagi yang kacau Leni
bersiap menuju kampus, ketika sedang sarapan ibu dan nenek (mertua dari ibunya)
rebut mengenai maslah yang dibuat oleh anak angkat ibu leni. Dan bisa ditebak
Leni pun menghentikan makannya dan mengajukan protes pada kedua orang tuanya
yang lagi bertengkar dipagi itu, tak lama dia meninggalkan rumah dengan
perasaan tak menentu. Pada malam sebelumnya dia berencana berangkat bersma
dengan kawan baiknya Amir. Amir tinggal disebuah aparteman yang lumayan bagus
dan tinggal bersama seorang pembantu yang sudah agak tua. Amir berasal dari
keluarga yang cukup mapan dan dia adalah anak tunggal dari keluarganya tersebut. Ketika Amir hendak menuju ketempat
janjian bersama Leni dia sempat bertemu dengan seorang wanita di apartemen
tempatnya tinggal. Dia mencoba merayu namun dengan seribu macam gombalan yang
biasa dia gunakan ketika bertemu seorang gadis di jalan, namun sialnya pada
waktu itu dia tengah merayu istri orang
dan akibatnya dia dipukuli hingga berhasil keluar dari apartemannya itu.
Sungguh sial nasib Amir. Oh iyya, Amir memiliki sebuah kebiasaan unik yaitu
memiliki sebuah buku diari yang ia terus menerus dan mencatat apa2 yang
dialaminya.
Ketika sampe dikampus Leni
menjalani kegiatan kuliah dengan serius hingga bel istirahat berbunyi. Saat
istirahat itu Amir menghilang entah kemana mungkin tengah mencoba merayu gadis2
lain dikampusnya. Akhirnya Leni bertemu dengan sahabat karibnya Ela. Ela
orangnya pemalu namun sangat antusias
terhadap sesuatu. Dia bertemu setelah belanja makan siang di kantin kampus. Ketika
bertemu Ela bercerita panjang lebar mengenai pria yang baru saja ia temui.
Orangnya nya tampan, badannya kekar, ototnya kuat, matnaya berbinar dan
senyumnya yang begitu menawan. Sangat sempurnah. . . . begitu yang
dikatakan Ela. Tiba-tiba seorang lelaki
tanpa sengajah menyenggol bahu Leni dan akhirnya baju leni basah akibat
tumpahan minuman yang dipegangnya. Sementara lelaki itu menghilang entah kemana
arahnya. Leni yang masih belum good mood
semenjak tdi pagi pun marah2 tdk jelas memaki2 klo semua laki2 seperti itu.
Bukan seperti yang dikatakan oleh teman karibnya itu. Apa yang bisa diharapkan
dari seorang laki2??? Begitu katanya. Leni semenjak kematian ayahnya dia
menutup diri dari setiap laki2 yang ditemuinya kecuali sahabat karibnya Amir.
Pada akhirnya ia pulang kerumah dan bertemu dengan adik2 tercintanya dan berdoa
bersama agar hari2 berikutnya ia bisa melewti hari dengan lebih baik lagi.
Hingga pada suatu saat datanglah
seorang pemuda yang bernama Arman. Dia merupakan tetangga baru Leni. Arman adalah
pemuda yang humorin, mudah bergaul, pandai bernyanyi , murah senyum dan baik
hati. Suatu pagi yang cerah, Arman mengajak seluruh warga disekitar rumahnya
untuk bernyanyi bersama dengan berkenaan dengan sebuah acara dan pada saat itu
ia bertemu dengan Leni yang sedang ogah-ogakan pergi ke acara tersebut oleh
adiknya. Arman terpesona dan jatuh cinta pada pandangan pertama melihat Leni.
Arman berinisitif mangajak adik2 Leni untuk bersama keacara tersebut dan Leni
pun diminta oleh ibunya ikut mangawasi adik-adiknya. Begitulah pertemuan pertma
yang dialami oleh Leni dan Arman.
bersambung. . .