Sabtu, 17 November 2012

PACARAN ITU PERLU NGAK SIE??

Kalo bahas tentang pacaran banyak timbul pro dan kontra pastinya. Kenapa??? Mula- mula kita tinjau dulu asal mula dari kata pacaran. Pacaran menurut wikipedia adalah proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Kalo Menurut  Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga, 2002:807), pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta-kasih. Berpacaran adalah bercintaan; (atau) berkasih-kasihan (dengan sang pacar). Sedangkan menurut bang Haji samping rumah pacaran itu HARAM *(dengan logat bang oma irama) hehehe .  Kesimpulannya Pacaran itu merupakan suatu ikatan antara 2 insan yang sama-sama memiliki perasaan untuk menjaga satu sama lainnya.
Pacaran zaman sekarang itu uda bedah jauh ma pacaran model dulu (jadul punya), klo ditanya tentang pacaran ama anak sd kelas 4 atau 5 mereka pasti uda jawab panjang lebar jelasin apa itu pacaran, bagaimana itu klo pacaran dan apa aja yang dilakukan kalo pacaran, meskipun mereka seharusnya belum masuk dalam tahap itu. Seharusnya mereka masih banyak bermain dengan riang gembira dan tanpa ada ikatan yang lebih dari sekedar teman bermain dengan teman-teman lawan jenisnya. Tapi apa mau dikata namanya juga zaman modern. Fasilitas yang tersedia juga mendukung pendewasaan dini dan entah apa pengaruhnya nanti bagi penerus generasi bangsa. Yang pastinya kita tetap mendoakan yang terbaik. Amin. . .
Klo menurut q sie pacaran boleh-boleh saja asal ndak kelewat batas dan ketentuan yang berlaku- hehehe.   Kenapa??? Soalnya klo kita pacaran akan ada tuh orang perhatikan kita, misalnya ditelfon : uda makan belum ayang??? Klo sakit ada yang perhatiin : uda minum obat belum ayang??? Kan enak tuhhh. *maunya hehehe   Oh iyya hampir lupa hal yang terpenting pacaran itu harus didasari oleh perasaan cinta yang tidak terpaksa. Cinta yang berasal dari mata turun ke hati bukannya cinta yang berasal dari mata lanjut ke otak. Hehehe  Tapi gara-gara kata cinta itu sebagian orang mengartikannya ke paradigma yang berbeda. Karena cintanya pada seseorang maka ia harus melakukan semua yang dikatakan oleh pacarnya. Huft. . .  klo yang ini q ndak setuju banget sob’. . . Jadi walaupun kita punya pacar kita harus tetap selektif memilih mana yang terbaik buat kita. Diri yang kita miliki ini bukan hanya milik kita sendiri sob’ melainkan milik orang tua, keluarga dan yang pasti sang Khaliq. So jaga baik- baik diri kita sendiri. . . Ingat segala yang diperbuat akan dipetik hasilnya di kemudian hari.
Sekian dulu yach. . .  Salam pena, dan tetap berkarya. . . J

Jumat, 16 November 2012

PERBANDINGAN UKURAN UTAMA KAPAL

1. Panjang Kapal (L) terutamamempunyai pengaruh terhadap kecepatan kapal dan pada kekuatan memanjang kapal, penambahan panjang pada umumnya akan mengurangi tahanan yang diderita kapal pada displacement tetap dan akan mengurangi kekuatan memanjang kapal. Disamping itu penambahan panjang dapat pula mengurangi kemampuan olah gerak kapal (maneuvering), mengurangi fasilitas galangan (dock) dan terusan (canal). Sedangkan pengurangan panjang (L) pada displacement tetap akan menyebabkan ruangan badan kapal yang bertambah besar
Perbandingan L/B yang besar terutama sesuai untuk kapal dengan kecepatan yang tinggi dan mempunyai perbandingan ruangan yang baik, akan tetapi mengurangi kemampuan oleh gerak kapal dan mengurangi pula stabilitas kapal.
Perbandingan L/B yang kecil memberikan kemampuan stabilitas yang baik tetapi dapat juga menambah tahanan kapal sehingga dibutuhkan tenaga yang lebih besar.
Perbandingan L/H terutama mempunyai pengaruh terhadap kekuatan memanjang kapal, untuk harga L/H yang besar akan mengurangi ketahanan memanjang kapal.
Perbandingan L/H yang kecil akan menambah kekuatan memanjang kapal, oleh karena itu Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) 1968 memberikan persyaratan sebagai berikut :
L/H = 14 untuk daerah pelayaran samudra
L/H = 15 untuk daerah pelayaran pantai
L/H = 17 untuk daerah pelayaran lokal
L/H = 18 untuk daerah pelayaran terbatas
Dari ketentuan di atas dapat disimpulkan bahwa daerah yang mempunyai gelombang besar atau pengaruh–pengaruh luar lainnya yang lebih besar mempuyai persyaratan harga perbandingan L/H yang kecil. Penyimpangan–penyimapangan dari dari ketentuan di atas masih dimungkinkan atas dasar bukti perhitungan kekuatan yang dapat dipertanggungjawabkan
2. Lebar Kapal (B) terutama mempunyai pengaruh pada tinggi metacenter, penambahan lebar dengan displacement panjang kapal dan sarat kapal tetap akn menyebabkan kenaikan tinggi metacenter of gravitiy (MG). Penambahan lebar pada umumnya digunakan untuk mendapatkan penambahan ruangan badan kapal akan tetapi hal ini juga mempunyai kerugian karena dapat mengurangi fasilitas terusan dan galangan (dock)
Perbandingan B/T terutama pempunyai pengaruh pada stabilitas kapal. Harga perbandingan B/T yang rendah terutama akan mengurangi stabilitas kapal, sebaliknya harga B/T yang tinggi akan membuat stabilitas kapal menjadi lebih baik
Untuk kapal–kapal sungai, harga perbandingan B/T dapat diambil sama besar karena harga T diatas oleh kedalaman sungai yang pada umumnya sudah tertentu
3. Tinggi Kapal (H) terutama mempunyaipengaruh pada tinggi titik berat kapal CG (center of gravitiy), KG (Keel of Gravity) dan juga pada kekuatan kapal serta ruangan dalam kapal. Penambahan tinggi pada umumnya akan menyebabkan kenaikan KG (Keel of Gravity) sehingga tinggi MG (Metacenter of Gravity) berkurang. Selain itu penambahan tinggi dapat menyebabkan bertambahnya kekuatan memanjang kapal, jika ukuran–ukuran penguat memanjang tetap, maka pada umumnya kapal–kapal barang mempunyai harga KG sebesar 0.60 H
4. Sarat Kapal (T) terutama mempunyai pengaruh pada tinggi CB (Center of Buoyancy) penambahan sarat air pada displacement panajang kapal dan lebar kapal tetap pada umumnya akan menyebabkan kenaikan harga KG. Penambahan sarat selalu dihindari karena dapat menyebabkan kapal kandas mengurangi jumlah pelabuhan yang dapat disinggahi, daerah pelayaran menjadi terbatas serta penggunaan fasilitas perbaikan, galangan dan terusan menjadi berkurang pula
Perbandingan H/T terutama berhubungan dengan reserve displacement atau daya apung cadangan. Harga H/T yang besar dapat dijumpai pada kapal–kapal penumpang. H – T disebut dengan lambung bebas (freeboard) dimana secara sederhana dapat disebutkan bahwa lambung bebas adalah tinggi antara garis air dengan tepi deck